5 Kesalahan Fatal dalam Mengatur Keuangan yang Harus Dihindari
Halo sobat finansial! Apa kabar? Semoga sehat dan bahagia selalu ya. Kali ini kita akan membahas tentang salah satu topik yang sangat penting dan menarik untuk dibahas, yaitu mengatur keuangan.
Mengapa mengatur keuangan itu penting? Karena dengan mengatur keuangan dengan baik kita bisa mencapai tujuan finansial kita dan menjaga kesejahteraan hidup kita. Bayangkan jika kita tidak bisa mengontrol pengeluaran kita, tidak punya tabungan atau investasi, tidak punya asuransi atau dana darurat, dan terlilit hutang. Pasti hidup kita akan penuh dengan stres dan masalah bukan?
Namun sayangnya banyak orang yang masih melakukan kesalahan-kesalahan fatal dalam mengatur keuangan mereka yang dapat merugikan kondisi finansial dan kesejahteraan hidup mereka. Apa saja kesalahan-kesalahan fatal tersebut? Bagaimana cara menghindari dan mengatasinya? Yuk simak ulasan berikut ini.
Kesalahan 1: Tidak memiliki anggaran bulanan
Anggaran bulanan adalah rencana pengeluaran dan pemasukan kita setiap bulannya. Dengan memiliki anggaran bulanan kita bisa mengontrol pengeluaran kita agar tidak melebihi pemasukan kita dan bisa menabung atau berinvestasi sesuai dengan kemampuan kita.
Anggaran bulanan juga bisa membantu kita untuk mengetahui arus kas kita dan mengukur kinerja keuangan kita. Kita bisa mengevaluasi apakah pengeluaran kita sudah efisien atau masih ada yang bisa dikurangi atau dialihkan. Kita juga bisa mengetahui apakah pemasukan kita sudah mencukupi atau masih perlu ditambah atau ditingkatkan.
Cara membuat anggaran bulanan yang baik adalah sebagai berikut:
- Catat semua sumber pemasukan kita setiap bulannya seperti gaji, bonus, pendapatan usaha, bunga deposito, dividen saham, dll.
- Catat semua pengeluaran rutin kita setiap bulannya seperti biaya makan, transportasi, listrik, air, telepon, internet, cicilan rumah atau kendaraan, asuransi, dll.
- Catat juga pengeluaran tidak rutin atau variabel kita setiap bulannya seperti belanja baju, hiburan, liburan, sumbangan, dll.
- Kurangi total pengeluaran kita dari total pemasukan kita. Jika hasilnya positif berarti kita masih punya sisa uang yang bisa kita tabung atau investasikan. Jika hasilnya negatif berarti kita harus mengurangi pengeluaran kita atau meningkatkan pemasukan kita.
- Tetapkan target tabungan atau investasi kita setiap bulannya sesuai dengan tujuan finansial kita. Misalnya kita ingin menabung untuk membeli rumah, berlibur ke luar negeri, atau pensiun. Kita bisa menggunakan rumus 50/30/20 untuk mengalokasikan pemasukan kita. Artinya 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk gaya hidup, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
- Gunakan aplikasi atau alat bantu lainnya untuk mencatat dan memantau anggaran bulanan kita. Kita bisa menggunakan buku catatan, spreadsheet, atau aplikasi keuangan seperti Finansialku, Money Lover, dll.
Cara mengevaluasi dan menyesuaikan anggaran bulanan kita adalah sebagai berikut:
- Lakukan evaluasi anggaran bulanan kita setiap akhir bulan. Bandingkan antara rencana dan realisasi pengeluaran dan pemasukan kita. Apakah ada perbedaan atau penyimpangan? Apa penyebabnya? Apa dampaknya?
- Lakukan penyesuaian anggaran bulanan kita jika ada perubahan kondisi atau kebutuhan. Misalnya ada kenaikan gaji, bonus, atau pendapatan lainnya. Atau ada kenaikan biaya hidup, inflasi, atau bunga. Atau ada kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi seperti biaya kesehatan, pendidikan, dll.
- Jangan lupa untuk selalu menyisihkan dana darurat dan dana investasi dari pemasukan kita setiap bulannya. Dana darurat adalah dana yang disiapkan untuk mengatasi situasi darurat yang tidak terduga seperti sakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan, dll. Dana investasi adalah dana yang disiapkan untuk meningkatkan nilai uang dan mencapai tujuan finansial jangka panjang kita.
Kesalahan 2: Tidak memiliki dana darurat
Dana darurat adalah dana yang disiapkan untuk mengatasi situasi darurat yang tidak terduga seperti sakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan, dll. Dana darurat sangat penting untuk dimiliki karena bisa membantu kita untuk tetap tenang dan tidak panik ketika menghadapi situasi darurat tersebut.
Dana darurat juga bisa mencegah kita dari hutang yang tidak perlu atau mengorbankan aset atau investasi kita yang sudah susah payah kita bangun. Bayangkan jika kita tidak punya dana darurat dan tiba-tiba harus mengeluarkan biaya besar untuk operasi atau perbaikan rumah. Apa yang akan kita lakukan? Mungkin kita akan meminjam uang dari keluarga, teman, bank, atau rentenir dengan bunga tinggi. Atau mungkin kita akan menjual aset atau investasi kita dengan harga murah karena butuh uang cepat.
Cara menentukan besaran dana darurat yang ideal adalah sebagai berikut:
- Hitung total pengeluaran rutin kita setiap bulannya seperti biaya makan, transportasi, listrik, air, telepon, internet, cicilan rumah atau kendaraan, asuransi, dll.
- Kalikan total pengeluaran rutin tersebut dengan 3 sampai 6 bulan tergantung dari tingkat risiko dan ketidakpastian pekerjaan atau usaha kita. Semakin tinggi risiko dan ketidakpastian maka semakin besar dana darurat yang harus disiapkan.
- Tambahkan juga biaya tidak rutin atau variabel yang mungkin terjadi dalam situasi darurat seperti biaya kesehatan, perbaikan rumah atau kendaraan, dll
- Contoh: Jika total pengeluaran rutin kita adalah Rp 5 juta per bulan, dan kita bekerja sebagai karyawan swasta dengan tingkat risiko dan ketidakpastian yang sedang, maka dana darurat yang ideal adalah Rp 5 juta x 6 bulan = Rp 30 juta. Jika kita juga memperkirakan biaya tidak rutin atau variabel yang mungkin terjadi dalam situasi darurat adalah Rp 10 juta, maka dana darurat yang ideal adalah Rp 30 juta + Rp 10 juta = Rp 40 juta.
Cara menyisihkan dan menyimpan dana darurat adalah sebagai berikut:
- Sisihkan sebagian dari pemasukan kita setiap bulannya untuk dana darurat. Misalnya kita bisa menyisihkan 10% dari pemasukan kita setiap bulannya untuk dana darurat. Jika pemasukan kita adalah Rp 10 juta per bulan, maka kita bisa menyisihkan Rp 1 juta per bulan untuk dana darurat.
- Simpan dana darurat di tempat yang aman dan mudah diakses. Misalnya kita bisa menyimpan dana darurat di rekening tabungan bank yang memberikan bunga yang cukup tinggi tetapi tidak terlalu tinggi. Kita juga bisa menyimpan dana darurat di deposito berjangka pendek atau produk keuangan lainnya yang likuid dan minim risiko.
- Jangan gunakan dana darurat untuk hal-hal yang bukan merupakan situasi darurat. Misalnya kita tidak boleh menggunakan dana darurat untuk belanja baju, hiburan, liburan, dll. Kita hanya boleh menggunakan dana darurat untuk hal-hal yang benar-benar mendesak dan tidak bisa ditunda.
- Isi kembali dana darurat jika sudah digunakan atau berkurang. Misalnya jika kita sudah menggunakan dana darurat untuk membayar biaya operasi, maka kita harus segera mengisi kembali dana darurat tersebut sesuai dengan besaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Kesalahan 3: Tidak memiliki asuransi
Asuransi adalah perlindungan finansial yang kita dapatkan dari perusahaan asuransi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kematian, penyakit kritis, kebakaran, dll. Asuransi sangat penting untuk dimiliki karena bisa mengurangi beban finansial kita dan keluarga kita jika terjadi hal-hal tersebut.
Asuransi juga bisa membantu kita untuk tetap fokus pada tujuan finansial kita tanpa harus khawatir dengan risiko-risiko yang mungkin terjadi. Bayangkan jika kita tidak punya asuransi dan tiba-tiba harus mengeluarkan biaya besar untuk pengobatan atau ganti rugi. Apa yang akan kita lakukan? Mungkin kita akan menghabiskan tabungan atau investasi kita atau bahkan harus berhutang untuk menutupi biaya tersebut.
Cara memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kita adalah sebagai berikut:
- Tentukan jenis asuransi yang kita butuhkan. Ada berbagai jenis asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi properti, dll. Kita harus memilih jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan prioritas kita.
- Tentukan besaran premi dan manfaat asuransi yang kita inginkan. Premi adalah biaya yang harus kita bayar secara berkala kepada perusahaan asuransi untuk mendapatkan perlindungan finansial. Manfaat adalah uang yang akan kita terima dari perusahaan asuransi jika terjadi hal-hal yang menjadi syarat klaim asuransi. Kita harus memilih premi dan manfaat asuransi yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan finansial kita.
- Bandingkan berbagai pilihan produk asuransi dari berbagai perusahaan asuransi. Kita bisa menggunakan internet, media sosial, atau agen asuransi untuk mencari informasi tentang produk asuransi yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan asuransi. Kita bisa membandingkan antara premi, manfaat, syarat, ketentuan, reputasi, dan layanan dari berbagai perusahaan asuransi.
- Pilih produk asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kita. Setelah membandingkan berbagai pilihan produk asuransi, kita bisa memilih produk asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kita. Kita juga harus memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku untuk produk asuransi tersebut dan memastikan bahwa kita mengerti dan setuju dengan semua hal yang terkait dengan produk asuransi tersebut.
Cara mengoptimalkan manfaat asuransi adalah sebagai berikut:
- Bayar premi asuransi secara tepat waktu dan rutin. Kita harus membayar premi asuransi secara tepat waktu dan rutin agar tidak terjadi keterlambatan atau tunggakan yang bisa menyebabkan perlindungan finansial kita terganggu atau bahkan hilang. Kita bisa menggunakan fasilitas auto debit atau e-billing untuk membayar premi asuransi secara otomatis dan mudah.
- Lakukan review dan evaluasi produk asuransi secara berkala. Kita harus melakukan review dan evaluasi produk asuransi secara berkala agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan finansial kita yang mungkin berubah seiring dengan waktu. Kita bisa menambah, mengurangi, atau mengganti produk asuransi yang kita miliki sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kita.
- Lakukan klaim asuransi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Jika terjadi hal-hal yang menjadi syarat klaim asuransi, kita harus segera melakukan klaim asuransi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kita harus melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk klaim asuransi seperti formulir klaim, surat keterangan dokter, bukti pembayaran, dll. Kita juga harus mengikuti proses verifikasi dan pencairan dana dari perusahaan asuransi.
Kesalahan 4: Tidak berinvestasi
Investasi adalah penanaman modal atau uang untuk mendapatkan keuntungan atau nilai tambah di masa depan. Investasi sangat penting untuk dilakukan karena bisa meningkatkan nilai uang kita dan mencapai tujuan finansial kita jangka panjang seperti pendidikan anak, pensiun, dll.
Investasi juga bisa membantu kita untuk mengalahkan inflasi dan bunga yang bisa menggerus daya beli uang kita. Bayangkan jika kita hanya menyimpan uang di bawah bantal atau di rekening tabungan yang memberikan bunga yang rendah. Uang kita akan terus berkurang nilainya karena inflasi dan bunga yang lebih tinggi dari bunga tabungan.
Cara memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial kita adalah sebagai berikut:
- Tentukan profil risiko kita sebagai investor. Ada tiga jenis profil risiko investor yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Investor konservatif adalah investor yang tidak suka mengambil risiko dan mengutamakan keamanan modal. Investor moderat adalah investor yang bersedia mengambil risiko sedang dan mengharapkan imbal hasil yang cukup. Investor agresif adalah investor yang berani mengambil risiko tinggi dan mengejar imbal hasil yang tinggi.
- Tentukan tujuan finansial kita sebagai investor. Ada dua jenis tujuan finansial investor yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan finansial jangka pendek adalah tujuan finansial yang ingin dicapai dalam waktu kurang dari satu tahun seperti membeli barang elektronik, berlibur, dll. Tujuan finansial jangka panjang adalah tujuan finansial yang ingin dicapai dalam waktu lebih dari satu tahun seperti membeli rumah, pendidikan anak, pensiun, dll.
- Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial kita. Ada berbagai instrumen investasi yang ditawarkan oleh pasar keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, emas, properti, dll. Kita harus memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial kita. Secara umum, semakin tinggi risiko maka semakin tinggi pula potensi imbal hasilnya dan sebaliknya.
- Contoh: Jika kita adalah investor konservatif yang ingin berinvestasi untuk tujuan finansial jangka panjang seperti pensiun, maka kita bisa memilih instrumen investasi yang aman dan stabil seperti deposito, obligasi, atau reksa dana pasar uang. Jika kita adalah investor agresif yang ingin berinvestasi untuk tujuan finansial jangka pendek seperti liburan, maka kita bisa memilih instrumen investasi yang berisiko dan fluktuatif seperti saham, forex, atau reksa dana saham.
Cara berinvestasi secara konsisten dan diversifikasi portofolio investasi adalah sebagai berikut:
- Berinvestasi secara konsisten artinya kita harus berinvestasi secara rutin dan teratur sesuai dengan kemampuan dan rencana keuangan kita. Kita bisa menggunakan fasilitas auto debit atau e-billing untuk berinvestasi secara otomatis dan mudah. Kita juga harus menetapkan target imbal hasil yang realistis dan tidak tergoda oleh janji-janji investasi palsu yang menawarkan imbal hasil yang tidak masuk akal.
- Diversifikasi portofolio investasi artinya kita harus menyebarkan dana investasi kita ke berbagai instrumen investasi yang berbeda agar tidak tergantung pada satu sumber imbal hasil saja. Dengan diversifikasi portofolio investasi kita bisa mengurangi risiko kerugian akibat penurunan kinerja salah satu instrumen investasi. Kita juga bisa memanfaatkan peluang imbal hasil dari berbagai instrumen investasi.
- Contoh: Jika kita memiliki dana investasi sebesar Rp 100 juta, maka kita bisa diversifikasi portofolio investasi kita sebagai berikut: 20% untuk deposito, 30% untuk obligasi, 30% untuk reksa dana campuran, dan 20% untuk saham. Dengan demikian kita bisa mengurangi risiko kerugian akibat penurunan harga saham atau obligasi. Kita juga bisa memanfaatkan peluang imbal hasil dari deposito, reksa dana, atau saham.
Kesalahan 5: Tidak memiliki perencanaan pensiun
Perencanaan pensiun adalah proses merencanakan keuangan kita untuk masa tua ketika kita tidak bekerja lagi atau mengurangi intensitas kerja kita. Perencanaan pensiun sangat penting untuk dilakukan karena bisa menjamin kualitas hidup kita di masa tua tanpa bergantung pada orang lain.
Perencanaan pensiun juga bisa membantu kita untuk menikmati masa tua dengan tenang dan bahagia tanpa harus khawatir dengan biaya hidup, kesehatan, atau kebutuhan lainnya. Bayangkan jika kita tidak punya perencanaan pensiun dan tiba-tiba harus menghadapi kenyataan bahwa penghasilan kita menurun drastis atau bahkan tidak ada sama sekali. Apa yang akan kita lakukan? Mungkin kita akan menjadi beban bagi keluarga, teman, atau masyarakat.
Cara menghitung kebutuhan dana pensiun yang ideal adalah sebagai berikut:
- Tentukan usia pensiun yang kita inginkan. Usia pensiun adalah usia ketika kita berhenti bekerja atau mengurangi intensitas kerja kita. Usia pensiun bisa berbeda-beda tergantung dari preferensi, kondisi, dan situasi masing-masing orang. Ada yang memilih pensiun dini, ada yang memilih pensiun normal, dan ada yang memilih pensiun terlambat.
- Tentukan gaya hidup yang kita inginkan di masa pensiun. Gaya hidup adalah pola konsumsi dan aktivitas yang kita lakukan di masa pensiun. Gaya hidup bisa berbeda-beda tergantung dari keinginan, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing orang. Ada yang memilih gaya hidup sederhana, ada yang memilih gaya hidup moderat, dan ada yang memilih gaya hidup mewah.
- Tentukan harapan hidup yang kita miliki. Harapan hidup adalah perkiraan lama hidup yang kita miliki berdasarkan faktor-faktor seperti genetik, kesehatan, lingkungan, dll. Harapan hidup bisa berbeda-beda tergantung dari kondisi dan situasi masing-masing orang. Ada yang memiliki harapan hidup pendek, ada yang memiliki harapan hidup normal, dan ada yang memiliki harapan hidup panjang.
- Hitung kebutuhan dana pensiun yang ideal dengan rumus berikut: Kebutuhan dana pensiun = (Pengeluaran bulanan x 12 x Faktor inflasi x Faktor gaya hidup) x (Harapan hidup - Usia pensiun). Faktor inflasi adalah angka yang menggambarkan kenaikan harga barang dan jasa setiap tahunnya. Faktor gaya hidup adalah angka yang menggambarkan perbedaan pola konsumsi dan aktivitas antara masa kerja dan masa pensiun.
- Contoh: Jika pengeluaran bulanan kita saat ini adalah Rp 10 juta, usia pensiun yang kita inginkan adalah 60 tahun, gaya hidup yang kita inginkan di masa pensiun adalah moderat (faktor gaya hidup = 0.8), harapan hidup yang kita miliki adalah 80 tahun, dan asumsi inflasi adalah 5% per tahun (faktor inflasi = 1.05), maka kebutuhan dana pensiun yang ideal adalah: (Rp 10 juta x 12 x 1.05 x 0.8) x (80 - 60) = Rp 2.016 miliar.
Cara mempersiapkan dana pensiun secara optimal adalah sebagai berikut:
- Manfaatkan program pensiun dari pemerintah atau perusahaan. Program pensiun adalah program yang diselenggarakan oleh pemerintah atau perusahaan untuk memberikan jaminan penghasilan kepada karyawan atau pekerja setelah mereka pensiun. Program pensiun bisa berupa iuran pasti atau manfaat pasti. Iuran pasti adalah program pensiun yang besarnya ditentukan oleh jumlah iuran yang dibayarkan oleh karyawan atau pekerja dan hasil investasinya. Manfaat pasti adalah program pensiun yang besarnya ditentukan oleh rumus tertentu yang biasanya berdasarkan pada masa kerja dan gaji terakhir karyawan atau pekerja.
- Gunakan produk-produk keuangan lainnya untuk menambah dana pensiun. Produk-produk keuangan lainnya adalah produk-produk keuangan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan seperti bank, asuransi, reksa dana, dll. Produk-produk keuangan lainnya bisa berupa tabungan, deposito, asuransi jiwa, asuransi dana pensiun, reksa dana pensiun, dll. Produk-produk keuangan lainnya bisa memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada program pensiun dari pemerintah atau perusahaan.
- Pilih produk-produk keuangan yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial kita. Kita harus memilih produk-produk keuangan yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial kita sebagai investor pensiun. Kita harus memperhatikan faktor-faktor seperti premi, manfaat, syarat, ketentuan, biaya, risiko, imbal hasil, likuiditas, dan perlindungan dari produk-produk keuangan tersebut.
- Contoh: Jika kita adalah investor moderat yang ingin berinvestasi untuk tujuan finansial pensiun jangka panjang, maka kita bisa memilih produk-produk keuangan seperti asuransi jiwa unit link, reksa dana campuran, atau deposito berjangka panjang. Produk-produk keuangan tersebut bisa memberikan perlindungan finansial sekaligus imbal hasil yang cukup tinggi untuk masa pensiun kita.
Penutup
Demikianlah lima kesalahan fatal dalam mengatur keuangan yang harus dihindari dan cara mengatasinya. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, kita bisa mengatur keuangan kita dengan lebih baik dan mencapai tujuan finansial kita dengan lebih mudah.
Mengatur keuangan memang tidak mudah, tetapi juga tidak mustahil. Kita bisa belajar dan berlatih untuk mengatur keuangan kita dengan bijak dan cerdas. Kita juga bisa memanfaatkan berbagai sumber informasi dan bantuan yang tersedia di internet, media sosial, atau lembaga keuangan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi Anda yang ingin mengatur keuangan Anda dengan lebih baik. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.